Apakah al-Qur’an Bersaksi akan
Kebenaran Injil ??!
22 10 2017
Diantara syubhat yang seringkali diulang oleh orang
nasrani dan telah menjerumuskan banyak orang bodoh adalah ucapan bahwa al-Quran
telah memberikan kesaksian akan kebenaran injil (?). Bahwa injil adalah sebuah
kitab yang diturunkan dari sisi Allah Subhana wa ta’ala , mereka
mendasarkan ucapan tersebut pada beberapa ayat dari al-Quran, diantaranya
adalah Allohu ta’ala memerintahkan untuk berhukum kepadanya sebagaimana dalam
firmanNya :
وَلْيَحْكُمْ أَهْلُ الإنْجِيلِ بِمَا
أَنْزَلَ اللَّهُ فِيهِ وَمَنْ لَمْ يَحْكُمْ بِمَا أَنْزَلَ اللَّهُ فَأُولَئِكَ
هُمُ الْفَاسِقُونَ
“Dan
hendaklah orang-orang pengikut Injil, memutuskan perkara menurut apa yang
diturunkan Allah didalamnya. Barangsiapa tidak memutuskan perkara menurut apa
yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang fasik.” (Al Maidah
: 47)
Kemudian pensifatan al-Quran akan injil bahwa injil adalah sebuah kitab,
petunjuk, cahaya dan penjelas bagi orang-orang mukmin, sebagaimana firman Allahu
ta’ala :
وَقَفَّيْنَا عَلَى آثَارِهِمْ
بِعِيسَى ابْنِ مَرْيَمَ مُصَدِّقًا لِمَا بَيْنَ يَدَيْهِ مِنَ التَّوْرَاةِ
وَآتَيْنَاهُ الإنْجِيلَ فِيهِ هُدًى وَنُورٌ وَمُصَدِّقًا لِمَا بَيْنَ يَدَيْهِ
مِنَ التَّوْرَاةِ وَهُدًى وَمَوْعِظَةً لِلْمُتَّقِينَ
“Dan Kami
iringkan jejak mereka (nabi nabi Bani Israil) dengan Isa putera Maryam,
membenarkan Kitab yang sebelumnya, yaitu: Taurat. Dan Kami telah memberikan
kepadanya Kitab Injil sedang didalamnya (ada) petunjuk dan dan cahaya (yang
menerangi), dan membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu Kitab Taurat. Dan
menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa.” (Al Maidah :46)
Bahkan, al-Quran menjelaskan bahwa mengamalkan injil adalah sebab
kebahagiaan dunia dan akherat, sebagaimana firman Allahu ta’ala :
وَلَوْ أَنَّهُمْ أَقَامُوا
التَّوْرَاةَ وَالإنْجِيلَ وَمَا أُنْزِلَ إِلَيْهِمْ مِنْ رَبِّهِمْ لأكَلُوا
مِنْ فَوْقِهِمْ وَمِنْ تَحْتِ أَرْجُلِهِمْ مِنْهُمْ أُمَّةٌ مُقْتَصِدَةٌ
وَكَثِيرٌ مِنْهُمْ سَاءَ مَا يَعْمَلُونَ
“Dan sekiranya mereka sungguh-sungguh menjalankan
(hukum) Taurat dan Injil dan (Al Quran) yang diturunkan kepada mereka dari
Tuhannya, niscaya mereka akan mendapat makanan dari atas dan dari bawah kaki
mereka. Diantara mereka ada golongan yang pertengahan. Dan alangkah buruknya
apa yang dikerjakan oleh kebanyakan mereka.” (Al Maidah :
66)
Dan ayat –ayat lain yang membenarkan injil,….
Sebelum kita mulai menjawab, kita ajukan dulu dua pertanyaan yang sangat
mendasar :
1.
Apakah orang nasrani mengimani al-Quran sehingga boleh
bagi mereka untuk berhujjah dengannya ??!
Jika jawabannya tidak, maka bagaimana mereka akan berhujjah dengan al-Quran
sementara mereka tidak meyakini kebenarannya ??! Bukankah hujjah seseorang
dengan sesuatu yang diyakini kebatilannya berarti telah mengakui dan
membenarkan kebatilannya ?
Tidak bisa dikatakan ; sesungguhnya hujjah mereka denagn al qur’an serupa
dengan berhujjahnya kaum muslimin dengan injil dalam membathilkan keyakinan
nashrani, karena terdaapat perbedan antara pandangan kaum muslimin terhadap
injil dengan pandangan kaum nasrani terhadap al Qur’an.
Pandangan orang nasrani terhadap al Qur’an adalah bahwa al Quran adalah
sebuah kebathilan yang didustakan atas nama Allohu ta’ala.
Sedangkan kaum muslimin, beranggapan bahwa injil yang ada di tangan kaum
nasrani saat ini telah mencakup tentang riwayat-riwayat tentang Isa alaihissalam,
didalamnya terdapat kebenaran dan kebatilan.
Jadi seorang muslim berhujjah dengan kebenaran yang ada didalamnya serta
meninggalkan kebatilannya.
2.
Apakah kaum nasrani berkeyakinan bahwa sifat-sifat
injil yang ada dalam al Qur’an berbicara tentang injil-injil yang sekarang ada
ditangan mereka?
Jika jawabnya TIDAK, maka tidak boleh bagi mereka untuk berhujjah dengan al
Qur’an atas kebenaran injil tersebut, sebab injil tersebut berbeda dengan apa
yang disucikan dan disaksikan al Qur’an.
Jika jawabnya YA, maka sesungguhnya itu bertentangan dengan kenyataan,
karena sesungguhnya al Qur’an menyebutkan sifat –sifat injil yang tidak sesuai
dengan sifat-sifat injil yang berada ditangan nasrani, seperti……
a.
Bahwasanya Allohu ta’ala telah mensifati injil dalam al
Qur’an sebagai kitab yang diturunkan dari sisiNya , firman Allohu ta’ala:
نَزَّلَ عَلَيْكَ الْكِتَابَ بِالْحَقِّ مُصَدِّقًا
لِمَا بَيْنَ يَدَيْهِ وَأَنْزَلَ التَّوْرَاةَ وَالإنْجِيلَ
Dia menurunkan Al Kitab (Al Quran) kepadamu dengan sebenarnya; membenarkan
kitab yang telah diturunkan sebelumnya dan menurunkan Taurat dan Injil, (Ali Imran :3)
Sementara orang nasrani tidak meyakini demikian,bahkan berkeyakinan bahwa
injil ditulis oleh laki-laki pilihan Allah ta’ala dengan ilham Roh Kudus.
b.
Bahwa al Qur’an telah terang menyebutkan kabar gembira
akan datagnya nabi umat islam tertulis didalam injil sebagaimana firman Allohu
ta’ala :
الَّذِينَ يَتَّبِعُونَ الرَّسُولَ
النَّبِيَّ الأُمِّيَّ الَّذِي يَجِدُونَهُ مَكْتُوبًا عِندَهُمْ فِي التَّوْرَاةِ
وَالإِنْجِيلِ
(Yaitu) orang-orang yang mengikut Rasul, Nabi yang ummi yang (namanya)
mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil … (Al A’raff :57)
Sementara orang nasrani tidak meyakini adanya kabar gembira apapun tentang
kedatangan Nabi umat islam dalam injil.
c.
Bahwa al Quran telah menyebutkan didalam injil
terdapat penyebutan sifat-sifat bagi sahabat Nabi Muhammad shalallahu
‘alaihiwassalam. Firman Allohu ta’ala :
مُحَمَّدٌ رَسُولُ اللَّهِ وَالَّذِينَ مَعَهُ
أَشِدَّاءُ عَلَى الْكُفَّارِ رُحَمَاءُ بَيْنَهُمْ تَرَاهُمْ رُكَّعًا سُجَّدًا
يَبْتَغُونَ فَضْلا مِنَ اللَّهِ وَرِضْوَانًا سِيمَاهُمْ فِي وُجُوهِهِمْ مِنْ
أَثَرِ السُّجُودِ ذَلِكَ مَثَلُهُمْ فِي التَّوْرَاةِ وَمَثَلُهُمْ فِي
الإنْجِيلِ كَزَرْعٍ أَخْرَجَ شَطْأَهُ فَآزَرَهُ فَاسْتَغْلَظَ فَاسْتَوَى عَلَى
سُوقِهِ يُعْجِبُ الزُّرَّاعَ لِيَغِيظَ بِهِمُ الْكُفَّارَ وَعَدَ اللَّهُ
الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ مِنْهُمْ مَغْفِرَةً وَأَجْرًا
عَظِيمًا
Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan Dia
adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka.
kamu Lihat mereka ruku’ dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya,
tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud[1406]. Demikianlah
sifat-sifat mereka dalam Taurat dan sifat-sifat mereka dalam Injil, Yaitu
seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya Maka tunas itu menjadikan tanaman
itu kuat lalu menjadi besarlah Dia dan tegak lah hendak menjengkelkan hati
orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang mukmin). Allah menjanjikan
kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh di antara
mereka ampunan dan pahala yang besar. (Al Fath :29)
Sementara
orang-orang nasrani tidak mengakui adanya sifat-sifat tersebut didalam injil.
Semua menjadikan kita semakin yakin bahwa injil yang disebutkan al Qur’an,
yang disanjungnya, dan memerintahkan untuk berhukum dengannya berbeda sama
sekaali dengan apa yang sekarang ada ditangan orang-orang nasrani. Karena
tidak masuk akal jika al Qur’an menyanjung injl yang menentangnya dalam pokok
akidah dan menisbatkan kepadanya beberapa perkara yang tidak ada didalamnya.
Disini ada petanyaan penting ; injil apakah yang sedang dibicarakan oleh al
Qur’an, dan dimanakah dia ??
Maka jawabnya ; injil tersebut adalah injil Nabi Isa Alaihissalam
yang diturunkan Allahu ta’ala kepada beliau yang didalamnya terdaapat firman
dan pelajaranNya. Adapun dimanakah tempatnya ? Maka ini adalah sebuah perkara
yang tidak kita ketahui. Orang-orang nasrani telah teledor terhadap penjagaan
kitab mereka. Mereka menyia-nyiakan dan menggantinya. Para ahli sejarah telah
mencatat bahwa para pendeta dan paus telah memilih empat macam injil, yakni
Matius, Markus, Lukas dan Yohanes dari puluhan injil yang pemiliknya telah
diputuskan kafir, yang berhak untuk dibunuh dan disiksa.
Jika mereka berkata ; sesungguhnya injil yang ada sekarang ditangan kami
adalah injil yang sama, yang ada di zama turunnya al Qur’an, dan nasrani tidak
tahu yang lainnya. Maka jawabnya adalah, keberadaaan injil tersebut di zaman
turunnya al Quran tidak mengharuskan bahwa injil yang lain tidak ada. Didalam
injil barnabas terdapat kesaksian terbesar tentang hal ini, yang terdapat
hal-hal yang sesuai dengan al Qur’an (termasuk aqidah), didalamnya terdapat
kabar gembira akan datangnya seorang Nabi Islam yang menafikan ketuhanan Isa
alahissalam
Jika mereka membantah bahwa injil tersebut tidak benar secara sejarah, maka
jawabnya adalah ; bahwa segala sesuatu yang disebutkan didalam injil Barnabas
kemungkinan juga dikatakan pada injil-injil lain.
Ucapan bahwa injil Barnabas ditemukan baru-baru ini, adalah ucapan yang
tertolak, telah disebutkan dalam maklumat yang diterbitkan oleh Paus Glasius
tentang penjelasan kitab-kitab yang haram dibaca, termasuk didalamnya injil
Barnabas. Paus Glasius telah merampungkannya di abad ke 5 masehi, yaitu sebelum
diutusnya Nabi kita Muhammad Shalallahu’alaihiwassalam.
Dengan demikian menjadi jelaslah kebatilan bahwa al Qur’an telah membenarkan
injil yang sekarang berada ditangan kau nasrani. Perkara yang wajib atas
seorang muslim adalah menjaga dengan rinci perkataannya, bertanya kepada ahli
ilmu terhadap apa yang dihadapkan kepadanya terutama dalam bdang aqidah, hingga
dia bisa menjaga agama dan menyelamatkan hatinya dari penyakit syubhat
dan dampaknya.
Allahu ‘alam walhamdulillahi robbil ‘alamin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar