Perkenalkan Pria
keturunan Jawa – Madura memiliki nama lengkap Muh. Roykhan Firmansyah yg biasa
dipanggil Roy. Hadir untuk pertama kalinya pada tanggal 11 Juli 2001 dan
menjadi kakak dari seorang adek perempuan yang sekarang sedang menempuh
pendidikan di sekolah menengah pertama. Saya dikenal
oleh banyak orang karena mempunyai sifat mudah bergaul, ramai, asik, tidak bisa
berbohong, bisa membuat orang tersenyum dan kagum jika dekat saya ditambah lagi
dengan public speaking yang mumpuni, bertanggung jawab, cuek jika sudah tidak
suka dengan seseorang yang sudah berbuat masalah dengan saya sebenarnya ini
sifat yang tidak baik tapi itulah saya untuk merubah sikap ini sangat susah
untuk saya walaupun sudah memaafkan tapi pasti saya tetap cuek dengan orang
itu, sangat menyukai tantangan, dan sebagai Warga Negara Indonesia (WNI) yang
baik saya sangat tidak menyukai ngaret dalam pertemuan karena bagi saya setiap
menit itu berharga dan setiap menit saya bisa melakukan kegiatan lain, percaya
diri itu modal utama untuk maju dan sukses, tidak pernah menampakan kesedihan
itu ciri khas saya karna saya orang yang ceria dan saya sangat tidak suka
menampakan masalah saya kepada orang sekitar saya.
Selama enam tahun
menempuh pendidikan di MI Ar-Raudhah banyak hal yang bisa diambil hikmahnya, Saya sangat suka membaca novel serta sejarah dari kecil dan buku yang
paling saya suka sesuai dengan kenyataan sekarang adalah Paradoks Indonesia
karangan dari Prabowo Subianto, bukunya sangat menarik untuk di baca terlebih
lagi ceritanya mengingatkan kita tentang bangsa kita, bahasanya tidak
membosankan untuk dibaca karena sangat mudah di mengerti dan ada pesan moral
yang membuat saya lebih percaya diri dan mencoba berfikir lebih realistis lagi.
Salah satu kutipan yang paling yang saya ingat itu adalah “Untuk Menjadi Negara
Maju Kita Harus Selesaikan 2 Tantangan Besar” walaupun singkat tapi ini sangat
bermakna.
Tiga tahun menempuh
pendidikan di Smp Negeri 3 Lawang, Saya sangat
aktif ketika SMP dari mulai menjadi anggota OSIS, ketua kelas. Saat SMP saya
mempunyai sahabat yang sangat baik dari awal masuk SMP kita sudah berteman
sampai akhir sekolah walaupun sempat sesekali kami berantam kecil dan baikan
kembali, akan tetapi kami tetap kompak bahkan sampai saat ini kami masih sering
bertemu atau sekedar temu kangen saja, karna jarak rumah kami dan aktivitas
kami yang padat membuat kami jarang bertemu. Hal lucu yang saya ingat waktu SMP
itu ketika saya telat dan gerbang sekolah sudah ditutup, saya disuruh untuk
push-up di depan gerbang sekolah sebelum masuk ke kelas malu sekali rasanya karena
di lihat oleh siswa-siswa lain dan itu bukan hanya sekali karna saya dulu
sering telat, padahal jarak antara rumah dan sekolah saya tidak begitu jauh
hanya sekitar 5 km.
Dan pada akhirnya
menjadi alumni dari sekolah favorit Sma Negeri 1 Singosari dengan pendidikan 5
semester atau 2.5 tahun dan meraih gelar pelajar berprestasi non akademik
seperti menjadi delegasi Jawa Timur dalam kegiatan Paguyuban Pelajar Istimewa,
Delegasi Kemenag Kab. Malang dalam pemuda lintas agama provinsi Jawa timur, dan
Program kemdikbud yaitu Belajar bersama maestro di bali selama 2 pekan. Banyak
pengalaman yang bisa diambil semasa SMA dari dunia organisasi, dunia Event dan
pernah sewaktu ketika saya hanya masuk 10 hari setiap bulan untuk mengikuti
program Leadher ship baik yang diadakan oleh lembaga maupun swasta. Dulu saya
juga pernah di cap playboy entah apa saya tidak pernah paham maksud mereka tapi
itu kenyataanya. Dan yang paling berkesan semasa sma adalah menjadi anak motor
touring kemana mana mencari jati diri pengalaman kisah dan masih banyak lagi.
Disini saya mempunyai banyak teman sekitar 4000 kawan baru dari seluruh
Indonesia dari Sabang sampai Merauke dengan berbagai macam karakter dari yang lucu, usil, pendiam, sampai yang diam-diam menghanyutkan
ya begitulah ada saja cerita di setiap harinya hal yang bisa dikenang,
terkadang membuat saya tertawa dengan sikap dalam ingatan saya.
Sekarang saya menempuh pendidikan
dan melanjutkan karier di Politeknik Negeri Malang, dunia dan lingkungan sudah
mulai berubah artinya saya harus terbiasa dengan hal itu, tugas banyak,
karakter mulai beda, gaya bahasa pun tak sama. Cita – cita saya ke depan ingin
melanjutkan S2 di Jogja dan menjadi seorang kepala di lembaga institusi ataupun
perusahaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar