Pengikut

Jumat, 22 November 2019

Roy Firman Namaku (biodata)

I AM ROY: THE STORY OF THE YOUNG MAN WHO IS PREPARING TO CONQUER THE WORLD


Perkenalkan Pria keturunan Jawa – Madura memiliki nama lengkap Muh. Roykhan Firmansyah yg biasa dipanggil Roy. Hadir untuk pertama kalinya pada tanggal 11 Juli 2001 dan menjadi kakak dari seorang adek perempuan yang sekarang sedang menempuh pendidikan di sekolah menengah pertama. Saya dikenal oleh banyak orang karena mempunyai sifat mudah bergaul, ramai, asik, tidak bisa berbohong, bisa membuat orang tersenyum dan kagum jika dekat saya ditambah lagi dengan public speaking yang mumpuni, bertanggung jawab, cuek jika sudah tidak suka dengan seseorang yang sudah berbuat masalah dengan saya sebenarnya ini sifat yang tidak baik tapi itulah saya untuk merubah sikap ini sangat susah untuk saya walaupun sudah memaafkan tapi pasti saya tetap cuek dengan orang itu, sangat menyukai tantangan, dan sebagai Warga Negara Indonesia (WNI) yang baik saya sangat tidak menyukai ngaret dalam pertemuan karena bagi saya setiap menit itu berharga dan setiap menit saya bisa melakukan kegiatan lain, percaya diri itu modal utama untuk maju dan sukses, tidak pernah menampakan kesedihan itu ciri khas saya karna saya orang yang ceria dan saya sangat tidak suka menampakan masalah saya kepada orang sekitar saya.
Selama enam tahun menempuh pendidikan di MI Ar-Raudhah banyak hal yang bisa diambil hikmahnya, Saya sangat suka membaca novel serta sejarah dari kecil dan buku yang paling saya suka sesuai dengan kenyataan sekarang adalah Paradoks Indonesia karangan dari Prabowo Subianto, bukunya sangat menarik untuk di baca terlebih lagi ceritanya mengingatkan kita tentang bangsa kita, bahasanya tidak membosankan untuk dibaca karena sangat mudah di mengerti dan ada pesan moral yang membuat saya lebih percaya diri dan mencoba berfikir lebih realistis lagi. Salah satu kutipan yang paling yang saya ingat itu adalah “Untuk Menjadi Negara Maju Kita Harus Selesaikan 2 Tantangan Besar” walaupun singkat tapi ini sangat bermakna.
Tiga tahun menempuh pendidikan di Smp Negeri 3 Lawang, Saya sangat aktif ketika SMP dari mulai menjadi anggota OSIS, ketua kelas. Saat SMP saya mempunyai sahabat yang sangat baik dari awal masuk SMP kita sudah berteman sampai akhir sekolah walaupun sempat sesekali kami berantam kecil dan baikan kembali, akan tetapi kami tetap kompak bahkan sampai saat ini kami masih sering bertemu atau sekedar temu kangen saja, karna jarak rumah kami dan aktivitas kami yang padat membuat kami jarang bertemu. Hal lucu yang saya ingat waktu SMP itu ketika saya telat dan gerbang sekolah sudah ditutup, saya disuruh untuk push-up di depan gerbang sekolah sebelum masuk ke kelas malu sekali rasanya karena di lihat oleh siswa-siswa lain dan itu bukan hanya sekali karna saya dulu sering telat, padahal jarak antara rumah dan sekolah saya tidak begitu jauh hanya sekitar 5 km.
Dan pada akhirnya menjadi alumni dari sekolah favorit Sma Negeri 1 Singosari dengan pendidikan 5 semester atau 2.5 tahun dan meraih gelar pelajar berprestasi non akademik seperti menjadi delegasi Jawa Timur dalam kegiatan Paguyuban Pelajar Istimewa, Delegasi Kemenag Kab. Malang dalam pemuda lintas agama provinsi Jawa timur, dan Program kemdikbud yaitu Belajar bersama maestro di bali selama 2 pekan. Banyak pengalaman yang bisa diambil semasa SMA dari dunia organisasi, dunia Event dan pernah sewaktu ketika saya hanya masuk 10 hari setiap bulan untuk mengikuti program Leadher ship baik yang diadakan oleh lembaga maupun swasta. Dulu saya juga pernah di cap playboy entah apa saya tidak pernah paham maksud mereka tapi itu kenyataanya. Dan yang paling berkesan semasa sma adalah menjadi anak motor touring kemana mana mencari jati diri pengalaman kisah dan masih banyak lagi. Disini saya mempunyai banyak teman sekitar 4000 kawan baru dari seluruh Indonesia dari Sabang sampai Merauke dengan berbagai macam karakter dari yang lucu, usil, pendiam, sampai yang diam-diam menghanyutkan ya begitulah ada saja cerita di setiap harinya hal yang bisa dikenang, terkadang membuat saya tertawa dengan sikap dalam ingatan saya.
Sekarang saya menempuh pendidikan dan melanjutkan karier di Politeknik Negeri Malang, dunia dan lingkungan sudah mulai berubah artinya saya harus terbiasa dengan hal itu, tugas banyak, karakter mulai beda, gaya bahasa pun tak sama. Cita – cita saya ke depan ingin melanjutkan S2 di Jogja dan menjadi seorang kepala di lembaga institusi ataupun perusahaan.
                                                                                                                                                  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar