Pengikut

Senin, 22 Januari 2018

GELARAN FASE DAKWAH



GELARAN FASE DAKWAH
            Fase pertama adalah pembiaran, peremehan, dan menganggap bahwa dakwah itu hanya diemban oleh orang-orang tua, miskin dan papah, dan tak punya harta apalagi kekuasaan.
            Namun kelompok kecil itu kuat sebab iman, mulia karena akhlak, rapih sebab syariat, ide ide mereka revolusioner mencerahkan, menjungkirbalikkan kekufuran dan pendukungnya.
            Fase kedua adalah fitnah dan penyiksaan, propaganda dan dera, cambuk diumbar, tombak menyasar, dan hukuman disebar. Dengan maksud menebar teror dan ketakutan diantara manusia.
            Tapi dakwah tidak terhenti, meski wajah lebam, atau luka dalam, tulang patah atau kehormatan hilang. Kelompok itu meyakini bahwa perintah ALLAH tak bisa dibatalkan manusia.
            Fase ketiga, adalah lebih gila dari sebelumnya, apa yang mereka yakini kini mereka langgar sendiri, tradisi dan adat dari kaum terdahulu di selisihi, demi syahwat kekuasaan.
            Lagi dakwah diuji dengan kekuasaan segala-galanya. Kini tiap jiwa yang didalamnya ada iman kembali dicoba, manakah yang lebih penting, pencipta atau semua yang diciptakan.
            Kita belajar dari langkah-langkah Rasul, bahwa kemenangan yang akan menjadi ujung dari ketaatan, bahwa kebahagiaan yang akan jadi upah bagi mereka yang beriman. Kita diberikan kesempatan lebih besar untuk mendapatkan pahala, dipilih ALLAH untuk merasakan apa yang dirasakan oleh orang-orang yang sudah diberi nikmat sebelum kita.
            Inilah jalan yang selalu kita pinta dalam sholat, jalan yang dipinta nabi, rasul, dan syuhada, dan salihin. Dimana dijalan itu kita menyelisihi mereka yang dimurkai oleh ALLAH. Dijalan itu merka mempersiapkan kehidupan yang mulia dengan tegaknya Islam, atau mati yang penuh kenangan dalam syahid.
            Sekarang fase demi fase dibukakan kepada kita, satu demi satu, dan kini satu lagi, mungkin yang terakhir kali. Saat dakwah dianggap serius oleh kaum munafik, dan mereka menjadi panik.
            Lalu segala jalan ditutup buat pengemban dakwah, tempat ekskusi pun dipersiapkan, yang mereka lupa, tak ada dalam sejarah ada diakhiri yang baik bagi keburukan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar