7 Hal ini Jadi Kebiasaan Unik Orang
Madura yang Tidak Ada Duanya
Madura, daerah yang katanya segera
berdiri sebagai provinsi sendiri ini memang banyak sekali keunikannya. Entah
dari tempat-tempat wisatanya yang bagus dan worth it untuk dikunjungi, sampai
deretan kebudayaan mereka yang khas. Tapi, yang paling menarik dari Madura
sudah tentu kebiasaan-kebiasaan masyarakatnya yang unik, dan beberapa dari itu
jadi satu-satunya di negeri ini.
Namanya
juga kebiasaan, biasanya takkan mudah untuk diterima selain mereka yang ada di
dalam lingkupnya. Sama seperti kebiasaan orang Madura yang mungkin bagi kita
terasa janggal, namun normal dan umum bagi mereka. Nah, berikut adalah deretan
kebiasaan orang Madura yang mungkin akan membuat kita geleng-geleng kepala tapi
juga takjub.
1.
Kebiasaan Menikah Muda di Madura
Menikah muda di Madura adalah hal
yang sangat biasa. Kamu tak perlu terkejut ketika tahu rata-rata muda-mudi di
sana yang usianya masih belasan tahun sudah banyak yang menikah. BKKBN memang
menyarankan umur tertentu sebagai patokan untuk usia pernikahan. Namun hal ini
bukan jadi penghalang bagi orangtua-orangtua di sana untuk menikahkan anaknya
yang masih belia itu.
Rata-rata,
gadis di Madura sudah bisa dipinang ketika menginjak usia 14 tahun. Orangtua si
gadis pun takkan keberatan menikahkan anaknya jika si calon mantu jika sudah
sesuai dengan kriterianya. Kebiasaan menikah muda ini bukan tanpa alasan lho.
Orang-orang Madura beranggapan jika hal ini akan mampu membuat anak-anaknya
terhindar dari dosa, serta bisa mengurangi beban orangtua.
2.
Tradisi Carok Masih Digaungkan
Orang Madura dikenal dengan watak
mereka yang keras dan punya harga diri tinggi. Makanya, ketika menyelesaikan
masalah, mereka kadang memilih cara yang keras pula. Salah satunya adalah dengan
carok atau istilah lainnya duel sampai mati dengan menggunakan senjata tajam,
biasanya celurit. Orang-orang Madura sendiri punya falsafah yang sudah mendarah
daging. “Lebbi bagus pote tollang, atembang pote mata” yang artinya lebih baik
mati daripada malu. Makanya, mereka akan melakukan apa pun ketika merasa harga
dirinya diinjak-injak atau diperlakukan tak adil.
3.
Penggunaan Bahasa Multi Level dan Dialek yang Berbeda
Kita mengenal bahasa multi level
sebagai ciri khas Jawa. Siapa sangka ternyata Madura juga punya hal yang
semacam ini. Di Jawa ada yang namanya ‘Ngoko’, ‘Krama, dan ‘Krama Inggil’, maka
di Madura kita juga mengenal sistem yang sama namun beda istilah. ‘Ja’-iya’,
‘Engghi-Enthen’, dan juga ‘Engghi-Bunthen’. Penggunaan bahasa multi level ini sama
persis seperti yang ada di Jawa, kosa kata berubah tergantung siapa yang kita
ajak bicara.
Keunikan
lain soal bahasa, orang-orang Madura juga punya dialek kedaerahan sendiri, sama
seperti Mandarin. Di Madura akan ada dialek Bangkalan, Pamekasan, Sumenep,
Bawean, Sampang, dan juga Sapudi yang masing-masing memiliki kekhasan sendiri.
Namun yang lebih sering dipakai sebagai acuan adalah Sumenep karena faktor
kebiasaan raja-raja Madura dulu.
4.
Orang Madura Sangat Patuh Terhadap Kyai-nya
Hal yang patut kita apresiasi tentang
orang Madura adalah tingkat relijius mereka yang tinggi. Madura mayoritas
beragama Islam dengan bukti banyaknya masjid serta pusat-pusat pembelajaran
agama atau pondok di sini. Di Bangkalan sendiri, ada sekitar 230 an pondok yang
tersebar dari kota sampai pelosok. Makanya, orang Madura selalu dicirikan
dengan label pesantren mereka. Se-preman-premannya orang Madura,
mereka masih sangat hormat kepada kyai-nya
Hampir
semua orang Madura belajar di pesantren. Sehingga tak heran jika mereka begitu
menghormati para kyai dan ustadnya. Bahkan ada sebuah jargon unik tentang ini,
orang-orang Madura sejahat apa pun pasti akan sangat patuh dengan kyai-nya. Hal
ini bisa dibilang adalah sesuatu yang bagus karena hormat kepada guru
mencerminkan adab yang baik. Terlebih lagi, berkat para guru pula seseorang
bisa mengenal ilmu dan mendapatkan kehidupan yang lebih baik.
5.
Tujuan Hidup Semua Orang Madura Sama, Berhaji
Kita tahu bagaimana uletnya
orang-orang Madura dalam melakukan usaha. Entah ketika bekerja, berdagang dan
sebagainya. Tujuan mereka sendiri rata-rata hanya satu. Ya, bisa mengumpulkan
uang untuk kemudian dipakai berhaji ke tanah suci. Jika tak percaya tentang
ini, silakan tanya sendiri apakah obsesi terbesar mereka ketika bekerja. Haji adalah obsesi tertinggi
mayoritas orang Madura. Bagi orang Islam, berhaji memang jadi
penyempurna ibadah. Hal ini pula yang jadi alasan orang Madura sebisa mungkin
harus berangkat haji. Namun, kadang mereka seringnya terlalu memaksakan diri.
Meskipun tahu kondisi finansialnya belum memungkinkan, orang-orang Madura akan
maksa agar bisa ke tanah suci. Entah itu berhutang atau semacamnya. Satu lagi,
predikat haji di sana juga jadi kebanggaan tersendiri.
6.
Madura dan Magis?
Meskipun sangat Islami, namun
kebanyakan orang Madura masih percaya akan hal-hal berbau magis. Ya, hal ini
bisa diketahui dari ritual-ritual yang masih mereka lakukan di era kekinian
seperti sekarang. Salah satunya Rokat Tasse. Upacara Rokat Tasse jadi
bukti jika orang Madura masih percaya dengan hal-hal berbau klenik
Rokat
Tasse umumnya dilakukan oleh masyarakat pesisir sebagai selamatan atau
menghormat kepada si penguasa laut. Tujuannya sendiri adalah untuk memberikan
keselamatan dan juga hasil ikan yang melimpah. Ritual ini juga ada di beberapa
tempat lain di Indonesia. Dilihat dari prosesi dan tujuan, Rokat Tasse tak jauh
beda dari Petik Laut atau Larung Sesaji.
7.
Kebiasaan Membalas Amplop Nikahan Dengan Jumlah yang Sama
Ketika ada teman atau saudara yang
menikah, maka sudah jadi hal yang lazim bagi kita untuk memberikan semacam
amplop berisi uang. Di Madura hal ini juga ada, hanya saja mereka punya aturan
unik sendiri yang bisa dibilang cukup aneh.
Seusai
resepsi, keluarga mempelai akan sibuk mencatat nama dan jumlah uang yang ada di
semua amplop. Tujuannya, agar nantinya ketika si pemberi amplop ada hajatan
maka si penerima akan membalasnya dengan jumlah uang yang sama. Ini sudah jadi
kebiasaan di sana, dan ketika tidak membalas dengan jumlah yang serupa, maka
biasanya akan jadi masalah. Makanya, tak perlu terkejut ketika orang-orang
Madura kondangan dengan memberikan uang sejuta dua juta. Pasalnya, si penerima
nanti berkewajiban mengembalikan ini. Ya, sama seperti arisan begitu.
Baca
Juga : 6 Fakta Tentang Sifat Orang Madura yang Bisa Kita Contoh
Begitulah
kebiasaan orang Madura, unik dan bikin kita bertanya-tanya. Terlepas dari
keanehan dan keganjilannya, kita harus paham jika masing-masing tempat punya
kebiasaan unik sendiri. Jadi, tak perlu merasa risih atau menunjukkan rasa tak
suka. Tidak menutup kemungkinan orang-orang Madura juga tidak sreg dengan apa
yang jadi kebiasaan kita. Saling menghormati, biarkan budaya berjalan di
tempatnya masing-masing, dan Indonesia akan damai.
Categories:
indonesia banget
Tags:
indonesia banget, kebiasaan unik di madura, keunikan madura, madura, orang
madura