Pengikut

Kamis, 25 Mei 2017

7 Hal ini Jadi Kebiasaan Unik Orang Madura yang Tidak Ada Duanya

                Madura, daerah yang katanya segera berdiri sebagai provinsi sendiri ini memang banyak sekali keunikannya. Entah dari tempat-tempat wisatanya yang bagus dan worth it untuk dikunjungi, sampai deretan kebudayaan mereka yang khas. Tapi, yang paling menarik dari Madura sudah tentu kebiasaan-kebiasaan masyarakatnya yang unik, dan beberapa dari itu jadi satu-satunya di negeri ini.
Namanya juga kebiasaan, biasanya takkan mudah untuk diterima selain mereka yang ada di dalam lingkupnya. Sama seperti kebiasaan orang Madura yang mungkin bagi kita terasa janggal, namun normal dan umum bagi mereka. Nah, berikut adalah deretan kebiasaan orang Madura yang mungkin akan membuat kita geleng-geleng kepala tapi juga takjub.

1. Kebiasaan Menikah Muda di Madura
Menikah muda di Madura adalah hal yang sangat biasa. Kamu tak perlu terkejut ketika tahu rata-rata muda-mudi di sana yang usianya masih belasan tahun sudah banyak yang menikah. BKKBN memang menyarankan umur tertentu sebagai patokan untuk usia pernikahan. Namun hal ini bukan jadi penghalang bagi orangtua-orangtua di sana untuk menikahkan anaknya yang masih belia itu.
Rata-rata, gadis di Madura sudah bisa dipinang ketika menginjak usia 14 tahun. Orangtua si gadis pun takkan keberatan menikahkan anaknya jika si calon mantu jika sudah sesuai dengan kriterianya. Kebiasaan menikah muda ini bukan tanpa alasan lho. Orang-orang Madura beranggapan jika hal ini akan mampu membuat anak-anaknya terhindar dari dosa, serta bisa mengurangi beban orangtua.

2. Tradisi Carok Masih Digaungkan
Orang Madura dikenal dengan watak mereka yang keras dan punya harga diri tinggi. Makanya, ketika menyelesaikan masalah, mereka kadang memilih cara yang keras pula. Salah satunya adalah dengan carok atau istilah lainnya duel sampai mati dengan menggunakan senjata tajam, biasanya celurit. Orang-orang Madura sendiri punya falsafah yang sudah mendarah daging. “Lebbi bagus pote tollang, atembang pote mata” yang artinya lebih baik mati daripada malu. Makanya, mereka akan melakukan apa pun ketika merasa harga dirinya diinjak-injak atau diperlakukan tak adil.
3. Penggunaan Bahasa Multi Level dan Dialek yang Berbeda
Kita mengenal bahasa multi level sebagai ciri khas Jawa. Siapa sangka ternyata Madura juga punya hal yang semacam ini. Di Jawa ada yang namanya ‘Ngoko’, ‘Krama, dan ‘Krama Inggil’, maka di Madura kita juga mengenal sistem yang sama namun beda istilah. ‘Ja’-iya’, ‘Engghi-Enthen’, dan juga ‘Engghi-Bunthen’. Penggunaan bahasa multi level ini sama persis seperti yang ada di Jawa, kosa kata berubah tergantung siapa yang kita ajak bicara.
Keunikan lain soal bahasa, orang-orang Madura juga punya dialek kedaerahan sendiri, sama seperti Mandarin. Di Madura akan ada dialek Bangkalan, Pamekasan, Sumenep, Bawean, Sampang, dan juga Sapudi yang masing-masing memiliki kekhasan sendiri. Namun yang lebih sering dipakai sebagai acuan adalah Sumenep karena faktor kebiasaan raja-raja Madura dulu.

4. Orang Madura Sangat Patuh Terhadap Kyai-nya
Hal yang patut kita apresiasi tentang orang Madura adalah tingkat relijius mereka yang tinggi. Madura mayoritas beragama Islam dengan bukti banyaknya masjid serta pusat-pusat pembelajaran agama atau pondok di sini. Di Bangkalan sendiri, ada sekitar 230 an pondok yang tersebar dari kota sampai pelosok. Makanya, orang Madura selalu dicirikan dengan label pesantren mereka. Se-preman-premannya orang Madura, mereka masih sangat hormat kepada kyai-nya
Hampir semua orang Madura belajar di pesantren. Sehingga tak heran jika mereka begitu menghormati para kyai dan ustadnya. Bahkan ada sebuah jargon unik tentang ini, orang-orang Madura sejahat apa pun pasti akan sangat patuh dengan kyai-nya. Hal ini bisa dibilang adalah sesuatu yang bagus karena hormat kepada guru mencerminkan adab yang baik. Terlebih lagi, berkat para guru pula seseorang bisa mengenal ilmu dan mendapatkan kehidupan yang lebih baik.

5. Tujuan Hidup Semua Orang Madura Sama, Berhaji
Kita tahu bagaimana uletnya orang-orang Madura dalam melakukan usaha. Entah ketika bekerja, berdagang dan sebagainya. Tujuan mereka sendiri rata-rata hanya satu. Ya, bisa mengumpulkan uang untuk kemudian dipakai berhaji ke tanah suci. Jika tak percaya tentang ini, silakan tanya sendiri apakah obsesi terbesar mereka ketika bekerja. Haji adalah obsesi tertinggi mayoritas orang Madura. Bagi orang Islam, berhaji memang jadi penyempurna ibadah. Hal ini pula yang jadi alasan orang Madura sebisa mungkin harus berangkat haji. Namun, kadang mereka seringnya terlalu memaksakan diri. Meskipun tahu kondisi finansialnya belum memungkinkan, orang-orang Madura akan maksa agar bisa ke tanah suci. Entah itu berhutang atau semacamnya. Satu lagi, predikat haji di sana juga jadi kebanggaan tersendiri.

6. Madura dan Magis?
Meskipun sangat Islami, namun kebanyakan orang Madura masih percaya akan hal-hal berbau magis. Ya, hal ini bisa diketahui dari ritual-ritual yang masih mereka lakukan di era kekinian seperti sekarang. Salah satunya Rokat Tasse. Upacara Rokat Tasse jadi bukti jika orang Madura masih percaya dengan hal-hal berbau klenik
Rokat Tasse umumnya dilakukan oleh masyarakat pesisir sebagai selamatan atau menghormat kepada si penguasa laut. Tujuannya sendiri adalah untuk memberikan keselamatan dan juga hasil ikan yang melimpah. Ritual ini juga ada di beberapa tempat lain di Indonesia. Dilihat dari prosesi dan tujuan, Rokat Tasse tak jauh beda dari Petik Laut atau Larung Sesaji.

7. Kebiasaan Membalas Amplop Nikahan Dengan Jumlah yang Sama
Ketika ada teman atau saudara yang menikah, maka sudah jadi hal yang lazim bagi kita untuk memberikan semacam amplop berisi uang. Di Madura hal ini juga ada, hanya saja mereka punya aturan unik sendiri yang bisa dibilang cukup aneh.
Seusai resepsi, keluarga mempelai akan sibuk mencatat nama dan jumlah uang yang ada di semua amplop. Tujuannya, agar nantinya ketika si pemberi amplop ada hajatan maka si penerima akan membalasnya dengan jumlah uang yang sama. Ini sudah jadi kebiasaan di sana, dan ketika tidak membalas dengan jumlah yang serupa, maka biasanya akan jadi masalah. Makanya, tak perlu terkejut ketika orang-orang Madura kondangan dengan memberikan uang sejuta dua juta. Pasalnya, si penerima nanti berkewajiban mengembalikan ini. Ya, sama seperti arisan begitu.
Baca Juga : 6 Fakta Tentang Sifat Orang Madura yang Bisa Kita Contoh

Begitulah kebiasaan orang Madura, unik dan bikin kita bertanya-tanya. Terlepas dari keanehan dan keganjilannya, kita harus paham jika masing-masing tempat punya kebiasaan unik sendiri. Jadi, tak perlu merasa risih atau menunjukkan rasa tak suka. Tidak menutup kemungkinan orang-orang Madura juga tidak sreg dengan apa yang jadi kebiasaan kita. Saling menghormati, biarkan budaya berjalan di tempatnya masing-masing, dan Indonesia akan damai.

Categories: indonesia banget

Tags: indonesia banget, kebiasaan unik di madura, keunikan madura, madura, orang madura
Carok: Refleksi Jiwa Masyarakat Madura
Kalau kita mendengar kata Carok maka dalam benak kita terbayang masyarakat Madura yang ganas. Bagaimanapun Carok merupakan suatu tindakan saling membunuh yang tentunya sangat ditakuti. Kebanyakan orang menganggap bahwa orang-orang yang ber-Carok, mereka adalah orang-orang yang tidak takut mati. Atau ada yang mengira bahwa orang-orang yang ber-Carok adalah orang-orang yang memiliki kekebalan. Di sisi lain, akibat dari keberingasan budaya Carok membuat masyarakat Madura ditakuti oleh masyarakat-masyarakat lain.

Lalu apakah benar budaya Carok yang ada dalam tubuh masyarakat Madura itu karena keganasan masyarakatnya?
Baiklah, saya sebagai orang Madura kiranya perlu meluruskan tentang anggapan-anggapan negative terhadap orang-orang Madura. Di sini saya tidak bermaksud mengagum-ngagumkan masyarakat Madura. Pun tidak ada maksud membenarkan budaya Carok itu sendiri. Saya hanya akan berusaha menceritakan kenapa Carok itu terjadi dan bagaimana Carok itu sampai mendarah daging. Untuk memulai penjelasan, saya ingin mengajak para pembaca untuk melihat diri kita masing-masing terlebih dahulu. Kita bertanya pada diri kita apa saja yang tidak kita sukai dari tindakan orang lain terhadap kita. Lalu apa yang akan kita lakukan terhadap orang yang tidak kita sukai itu.
Pada hakikatnya, setiap manusia (yang normal) tidak ingin hidupnya diganggu oleh orang lain. Diakui maupun tidak setiap orang tidak mau martabatnya diinjak-injak oleh orang lain. Mereka akan sangat geram sekali jika sampai ada yang berani mengusik atau mengganggu ketenangan hidupnya. Apa lagi kalau pikiran mereka sedang dilanda masalah, sehingga membuat dirinya sangat sensitive. Nah, orang Madura sebagaimana pepatah mengatakan: Oreng Madura akantha sabbuk (Orang Madura layaknya ikat pinggang). Apa maksud dari pepatah itu? Orang Madura memang lemas (fleksibel, lemah lembut) sehingga tampak sopan santunnya. Tapi kelemasan itu juga bisa berubah ganas sahingga tampak beringas. Orang Madura akan tampak lemas jika pada orang yang lemas pula (orang yang tidak bersalah). Mereka (orangMadura) akan mudah menyesuaikan diri dengan siapa saja tanpa pandang buluh. Kalau ada orang yang berlaku baik maka mereka akan berlaku lebih baik lagi dari orang lain. Misalnya bertemu dengan seorang kiai, maka mereka akan berprilaku seperti seorang kiai pula. Tapi, jangan dianggap munafik atau seperti bunglon. Tindakan mereka semata-mata dilakukan memang dari dasar jiwanya yang lembut.
Namun, karena sifat fleksibelitas dan tidak pandang buluhnya itu membuat mereka akan berubah garang pada siapa saja yang berlaku salah. Mereka tidak akan melihat apakah lawannya kiai atau bahkan preman kelas kakap sekalipun. Mereka akan menentang dan melawan siapapun. Tindakan perlawanan dan penentangan itu bukan berarti mereka tidak takut mati atau kebal. Akan tetapi lebih pada jiwa kesatria. Mereka akan menjaga harga dirinya. Dalam benak mereka: lebih baik mati daripada harga dirinya diinjak-injak. Mereka akan melawan hingga titik darah terkhir.
Berdasarkan latar belakang itulah Carok muncul di Madura. Carok itu akan dilakukan jika orang Madura dihina atau diinjak martabatnya. Mereka akan menantang orang yang menghinanya berkabung sendiri-sendiri dalam gelap secara kesatria. Dan mereka tidak akan peduli dengan siapa mereka berhadapan, entah tentara, polisi, atau aparatur pemerintahan sekalipun. Carok itu dilakukan dengan menggunakan sebuah celurit dan dilakukan di tempat yang jauh, yang tidak mungkin diganggu atau dihalangi. Tapi, ada juga yang dilakukan ditengah keramaian sekalipun jika darah sudah naik tak terkendali.
Carok itu ada yang terencana secara rapi ada pula yang tidak. Carok yang terencana biasanya antara kedua pen-Carok melakukan perjanjian terlebih dahulu. Sebelum melakukan Carok mereka akan pamitan dan minta doa terlebih dahulu pada kerabat-kerabatnya. Pada Carok terencana ini biasanya juga sebelum melaksanakan Carok mereka menyiapkan ilmu-ilmu kekebalan. Sedangkan Carok yang tak terencana biasanya terjadi kalau nafsu sudah tak terkendali. Misalnya permasalahannya sudah sangat pelik sekali, sangat melukai hati, atau sangat menghancurkan martabat. Sehingga orang yang merasa teraniaya tersebut langsung membawa celurit mencari orang yang menganiaya untuk ditebas lehernya.

Barangkali pembaca bertanya kenapa tidak diselesaikan secara kepolisian?
Baiklah akan saya bahas juga. Saya ingin bertanya dulu pada pembaca, apakah kepolisian akan menghukum orang yang melukai perasaan kita? Bukankah polisi baru akan menghukum jika ada bukti? Rasa tidak puas terhadap hokum yang berlaku itulah yang pada akhirnya membuat orang Madura melakukan Carok. Mereka memilih jalan Carok karena sudah merasakan luka dalam yang tidak mudah disembuhkan. Mereka akan puas jika sudah berhasil membalaskan sakit hatinya. Pada umumnya masalah-masalah yang menimbulkan Carok adalah istrinya diganggu, haknya diganggu, fitnah, atau mengadu keberanian. Istrinya diganggu, misalnya ada orang yang meniduri istrinya atau mengintip istrinya yang sedang mandi, maka si suami tentu sangat geram pada yang mengintip sehingga memaksanya melakukan Carok. Factor inilah yang biasanya menyebabkan Carok dadakan atau tak terencana. Selain istrinya diganggu yang juga membuat Carok tak terencana adalah fitnah. Jadi, adanya Carok bukan berarti masyarakat Madura ganas tanpa alasan. Mereka melakukan semua itu hanya demi membela martabatnya. Mereka tidak mau martabatnya diinjak-injak oleh orang lain. Akan tetapi, masyarakat Madura akan tetap bersikap lemah lebut selama tidak diganggu. Mereka akan berlaku sangat baik pada siapa saja.

Lalu bagaimana cara mengatasinya?
Pendidikan merupakan cara paling ampuh untuk mengatasi atau menghilangkan budaya Carok ini. Berkat majunya dunia pendidikan sehingga masyarakat Madura mulai berubah. Mereka mulai memilih jalan yang lebih baik dalam mengatasi masalahnya. Hingga saat ini jarang sekali ditemukan Carok di Madura. Kalau pun ada hanya terjadi pada orang-orang tua. Kalau dihitung mungkin hanya satu kali dalam dua atau tiga tahun tapi itu pun semakin jarang. Oleh karena itu, bagi para pembaca tidak perlu menganggap miring adanya Carok. Dan juga tidak perlu berlebihan dalam memperlakukan orang-orang Madura. Sebenarnya mereka juga sama, mereka juga takut mati, mereka juga makan nasi. Sebaiknya mari kita bersama-sama berjuang membangun bangsa ini. Kita majukan Negara Indonesia tercinta ini. Mari kita bersatu, bergandengan tangan, satukan derap langkah kita demi Indonesia.





Bangkalan, 23 Mei 2017

Senin, 01 Mei 2017

Kisah Perjalanan Mencari  Kebebasan : "Pelajar Sma"

01 MEI 2017

Edisi : Libur Sekolah
Jakarta, 01 Juli 2016,

Hari ini aku berangkat dari rumah sodara di Jakarta, saatnya meninggalkan ibukota untuk kembali ke kota tercinta tapi aku harus transit di kota jogja karna ada urusan mendadak, meski pulang ke Pasuruan adalah hal yang biasa aku lakukan tapi karena kali ini aku touring alone dan jauh maka buat aku sendiri istimewa .

Jauh-jauh hari aku sudah berencana untuk touring Pasuruan - jakarta kala musim liburan datang, dengan cara sederhana,pesan tiket di agen bus malam lalu datang ke agen pas hari keberangkatan,nunggu bus datang,armada model apa aja ditrimo dan berangkat.

Namun 2 minggu sebelum libur tiba,mulai ‘aneh-aneh’, keinginan untuk pulang dengan ‘hunting’ armada bus lawas datang begitu saja,ini pernah aku lakukan di tahun 2014,2014,dan untuk tujuan Jogjakarta, bus Sumber Alam lah yang memiliki cukup banyak armada lawas sebagai armada bantuan.

bus tua yang aku maksud di sini adalah bus cadangan yang hanya dijalankan saat-saat ramai saja dengan sasis rakitan dibawah tahun 1990. Dan Sumber Alam masih cukup banyak mengoleksi bus buatan 1990 ke bawah. Namun kandidat lain seperti OF8000, varian ‘Sirah e bawal’ ataupun ‘ndhas louhan’, varian Perkasa,maupun bodi-bodi jadul nan eksotik tetep jadi incaranku. Makin tua makin asik.

Hari-hari mendekati libur aku berpikir lagi,kalo beli tiket di agen,belum tentu dapat bus tua,makanya aku berencana langsung menuju pool Pondok Ungu,meski terbayang juga kalo harus rebutan seat dengan calo seperti di masa lalu.Di musim mudik 2014 dan 2014 aku kalah rebutan seat dengan calo-calo yang juga penduduk sekitar pool, namun di tahun 2013 dan 2013 aku yang menang.

Aku sudah tiba di halte tol Kebon Jeruk,siang ini kira-kira jam 2 siang, cukup lama menunggu bus jurusan Pulogadung yang datang dari Merak,mayoritas jurusan ke Kampung Rambutan. Setelah hampir setengah jam menunggu,datang juga Arimbi ,aku naik,dapat tempat duduk,bayar 10ribu (tuslah kali ya..) dan menikmati tol yang hari ini tidak seramai biasanya.

Tiba di terminal Pulogadung yang masih lengang tidak terasa suasana arus mudik,langsung dihampiri calo..

“ngetan mas?”
“ke Bekasi..” jawabku,dan calo pada putar balik..

Di dekat pintu keluar,aku hampiri Isuzu  "Elf’ jurusan Bekasi.

Setelah keluar terminal,jalan raya Bekasi padat merayap, di pool Garuda Mas penumpang sangat ramai,di pool RAYA belum terlihat penumpukan penumpang,di pool Gunung Mulia juga ramai,di pool MUNCUL armada bigtop lagi dicuci sementara armada lain juga siap, di agen Zentrum seperti biasa 1 bus ready stock..

Melewati pool Hiba Utama, tak kelihatan 1 penumpang pun,padahal di pool ini juga buka loket bus AKAP-nya.

Di pertigaan arah tol Cakung terlihat 2 Malino Putra jurusan Surabaya-Malang siap diberangkatkan.

Tiba di pool Sumber Alam,Pondok Ungu, 3 bus diparkir di tepi jalan,sementara di dalam area pool banyak bus yang parkir,dan sudah siap 3 bus diberangkatkan,penumpang cukup ramai.

Aku masuk ,memantau loket, tak terjadi antrian lagi,kemudian aku keluar mencari ‘prajurit tua’. Di parkiran ternyata terdapat prajurit tua buruanku,sebuah Mercedes Benz OF alias mesin depan dengan seat 2-3 alias kelas ekonomi,namun karena sedang perbaikan roda maka aku pikir pasti nanti bus ini perpal. Sementara di area keberangkatan 3 bus sudah penuh penumpang dan diberangkatkan.





sabar menunggu prajurit tua


Tak lama, kemudian parkir lagi 3 bus,semua kelas patas non AC, 1 Hino AK8 berbaju discovery aku tak berminat, 1 Hino AK 2006 juga tak berminat, dan 1 lagi Mercedes Benz OF  model bodi pilar B melengkung lawas alias Panorama 2, ini dia prajurit tua yang mempesonaku. Namun aku belum beli tiket,dan pastilah prajurit tua tsb sudah full seat.

Aku masih saja berdiri,dan sementara aku akan menunggu dulu,mungkin habis maghrib baru kuputuskan ‘naik apa aja deh’..

Senja menjelang di Pondok Ungu, kala nanar mataku memandang 2 barang antik Mercedes Benz OF bermodel Panorama 2 alias pilar B melengkung vintage  itu.


Setelah tak ada spesies ndhas lele, juga tak ada ndhas louhan , tak ada juga Perkasa, inilah buruan terakhirku,namun kulihat penumpang sudah memadati mercy of itu, aku hanya duduk termenung, mosok mengko numpak Legacy maning.. legacy maning..

 Aku beranjak ke warung sudut parkiran motor untuk ngopi,sementara prajurit tua OF masih parkir termangu diapit dicovery AK8 dan AK 2006.

Habis ngopi,terbitlah ide..

Aku beranjak menuju loket..

“mbak, 1413AC masih ada tempat ?” tanyaku sambil menyebut nopol prajurit tua kelas patas itu

“bentar ya mas,aku cek dulu...hmm..masih mas,berapa orang?”

Woow..the dream comes true...“ siji ae mbak..” jawabku senang,sambil merogoh kocel 195ribu untuk kelas patas ini.

Seandainya aku hanya pasrah,tentulah kesempatan ini terlewatkan..

Trust me, it's the real Mercedes Benz OF, it's the real "prajurit tua", sampean ketangkep juga.. hahaha.



AA 1413 AC



dasbotnya wow....dasbotnya wow..



..OF 1113 tahun 1985OF 1113 tahun 1985


Saking senangnya dapat bis lawas,aku salah liat nomer tempat duduk,kulihat angka 17,dan seat nomer 17 sudah ada yang menempati,ternyata angka 17 itu jam keberangkatan,sedangkan seat ku nomer 28,dan samping jendela..

Aku duduk di samping ibu-ibu,setelah permisi,aku letakkan tas,cukup longgar buat kakiku,kelas patas ini 9 deret kiri dan sepertinya ada modifikasi pada ukuran panjang bus ini.

Di tengah jepitan rayuan mudik gratis dari pemerintah ataupun swasta, ternyata bus ini masih bisa terisi lebih dari 35 penumpang.

17.10 penumpang dipersilakan naik,kemudian dicek oleh petugas, agak berbeda dengan yang kualami di masa lalu, saat kondisi pool tidak tersedia bus,maka penumpang silahkan langsung naik / rebutan bus yang baru datang ,dan setelah tempat duduk terisi penuh barulah petugas menarik tiket. Kondisi semacam inilah yang sering jadi sasaran empuk calo,mereka duduk di bus dan menjual bangkunya minimal seharga 50ribu. Aku pernah gagal bertarung dengan mereka,namun aku juga pernah mengalahkan mereka saat rebutan tempat duduk. Asik dan seru tapi kasian kalo yang bawa keluarga. Tahun ini stok bus melimpah,penumpang tak perlu berebutan,dan calo pun tidak gentayangan lagi..rasain lu...

Sedari aku datang di pool,sudah diberangkatkan 3 bus,jadi kali ini 3 bus berikutnya siap diberangkatkan,entah kalo dari tadi siang mungkin ada beberapa bus lagi telah berangkat.
 
Dari sisi kiri, sebuah Mercedes OF parkir,ternyata itu adalah kelas ekonomi yang tadi lagi perbaikan roda, penumpang naik,dan tidak terlalu penuh, ah tak usah kecewa, bus yang aku tumpangi dan yang kelas ekonomi itu sama persis modelnya,Panorama 2 OF1113. Kelas Ekonomi berangkat duluan.

Setelahnya, kelas AC Toilet yang parkir, kali ini armada selebritis karena sangat populer di kalangan manianya,dialah yang berstiker “Buyung” , Hino RK8, Legacy SR-1

“itu tiketnya berapa mas kalo pake toilet sama AC” tanya ibu sebelahku

“300 ribu bu” jawabku

Mahal atau murah itu relatif,tapi yang jelas saat arus mudik ini,harga tiket Sumber Alam naiknya tak sampai 100% dari harga tiket reguler.

17.20  AA1413AC diberangkatkan..suara mesinnya menderu-deru..kalo menurutku..sangar..!!

Bagaimana tidak,selama ini mesin depan bigbus generasi terkini dan paling banyak dipakai hanyalah Hino AK8 dan suaranya ‘masih merdu’.. lha ini OF1113, suaranya gemuruh...grung..grung...grung...eighties bingiitzz...!!

Prajurit Tua menuju Bekasi Barat, sampai di bawah flyover tak tahu belok kemana,alhasil muter dulu di spbu, mengarah ke tol Bekasi Barat pun tak tahu lewat mana,maklum ini sopir cadangan di bus cadangan, gak tahu arah keluar Bekasi hahaha..,beruntung penumpang di depan membantu mengarahkan..meski penumpang di belakang ramai menyoraki..huuuu....

Melintas di tol Jakarta-Cikampek,perjalanan lancar, mesin semakin menderu tapi rupanya tahu diri tidak geber habis, ya ngapain buru-buru,keselamatan nomer satu.

Dari sms,beberapa teman menginfokan jika tol Cipali macet parah sepanjang 20kilometer, tapi memang hak sopir mau lewat mana,dan ternyata ‘prajurit tua’ ini lebih memilih lewat Cipali..

KM 86 adalah rest area yang pertama ditemui,masih sepi dari mobil,entah apakah mudik tahun ini sepi ataukah memang belum puncaknya?

Entah sudah berapa belas bus malam yang menyalip bus ini, itu tidak penting buatku,yang penting aku bisa merasakan sensasi naik OF1113 antar kota antar propinsi lebih dari 500 kilometer..

Setelah melewati 3 rest area, bus keluar arah Cikedung/Cikamurang,kemudian menuju Rumah Makan Taman Selera.


20.25 masuk RM Taman Selera yang terkenal kolaborasinya dengan PO Sinar Jaya,kini juga membuka di Cikamurang dan melayani bus Sinar Jaya dan Sumber Alam (dari barat)

Cikamurang..

Tempat yang jadi salah satu ikon kegagalan turingku sebagai biker, terhempas dan terseret banjir..

Kini dan esok, nama Cikamurang akan makin familiar di dunia bismania setelah adanya RM Taman Selera yang melayani PO Sinar Jaya dan PO Sumber Alam, letaknya pun tak jauh dari exit tol Cikedung, strategis!

Cesss...Bus parkir di deretan bus Sumber Alam,sementara sisi lain bus Sinar Jaya mendominasi parkiran yang masih berupa kerikil dan debu ini.



RM Taman SeleraRM Taman Selera


Menu makananMenu makanan


Untuk menu makan yang tidak gratis,masih sama dengan RM Taman Selera Indramayu yaitu masakan Padang,walau menu masakannya tidak sekomplit di restoran-restoran masakan Padang lainnya,jadi jangan mencari menu ayam pop ataupun gulai kepala ikan di sini.

Kali ini menu makan masakan Padang dihargai perpaket 30ribu dengan 1 nasi+sayur+1 lauk (bisa pilih rendang atau ayam), kalo nambah lauk ya tambah lagi tarifnya,mau soft drink atau teh panas juga nambah 5 ribu. Mahal? Relatif sih.. mau hemat ada mi instan kemasan ‘cup’ dihargai 10ribu..masih terasa mahal? lebih baik bawa bekal sendiri kalo apa-apa dibilang mahal hehehe..

Wajib makan ketimbang masuk anginWajib makan ketimbang masuk angin


Kelar makan malam,aku menuju parkiran,tapi busku sudah tidak ada di tempatnya..Kususuri teras rumah makan,mencari si prajurit tua di deretan parkir bus Sumber Alam..langka’..


Bingung nyari parkiran Prajurit TuaBingung nyari parkiran Prajurit Tua


Akhirnya kubertanya pada seorang kru..

“mas, patas sing seko Pondok Ungu parkir nangdi?”

“coba mas,nang mburi kunu” katanya sambil menunjukkan area parkiran di belakang bus.


Ternyata memang bus tua parkir di dekat pintu keluar,pantesan gak kelihatan.

20.55 bus kembali dijalankan,masuk tol Cipali lagi dan menuju Palimanan.

Tol masih lancar,masuk tol Palikanci sekitar jam 21.54,lanjut terus hingga ke Pejagan,lancar jaya.
22.58 exit Pejagan

23.50 melintas prupuk

Melewati area Ketanggungan sama sekali tidak ditemui kemacetan, cor jalan yang dulu jadi sumber kemacetan ternyata saat musim mudik sudah jadi,meski begitu aku yakin tak semua jalan beton ini sudah cukup umur untuk dilalui kendaraan berat.


02 Juli 2015

01.03  Sang bus Tua masuk RM Sumber Alam Cikawung,Ajibarang

Aku pun bergegas turun,langsung menuju meja saji yang menghidangkan masakan berbayar,namun bukan untuk makan,tapi untuk mencari mahluk halus yang mirip Chelsea Islan..oh ternyata dia lagi tidak jaga dinihari ini...

Secangkir coffeemix menemaniku di sudut rumah makan ini,sambil berharap tiba-tiba “Chelsea” nglilir di dinihari ini,dan menampakkan dirinya..

Aku berbincang dengan seorang bapak,yang ternyata baru pertamakali mudik naik Sumber Alam,dia asli Madiun,istrinya asli Jatilawang Wangon

“mas kalo ke Rawalo masih lama?”
“paling lama 1 jam lagi pak,kalo lancar setengah jam juga sampai” kataku

01.35  AA1413AC sang prajurit tua,diberangkatkan lagi.

Panorama 2++Panorama 2++


Melewati kota Wangon,sudah banyak tukang ojek yang menunggu,demikian juga di sepanjang jalan Jatilawang hingga Sampang sekitar pukul 02.21,di tiap spot pemberhentian bus pasti banyak ojek yang bukan gojek. Tiap ada penumpang turun selalu dikerubutin. Beberapa penumpang sudah turun.

03.30 di depan SMPN 4 Gombong ,bus minggir ke tepi jalan,sepertinya Prajurit Tua ini masuk angin,mungkin terlalu bersemangat jadi lupa minum jamu anti masuk angin..wkwkwk..Ya namanya juga prajurit tua, setelah menempuh jarak jauh,ya wajar ada kram-kram sedikit,perlu dipijit-pijit biar seger lagi hehehe..

Kap mesin di depan dibuka,dan mulailah kernet mengotak atik,dan sopir yang mencoba menghidupkan mesin kembali, dalam dunia perbisan, ini disebut ‘masuk angin’ atau ‘kanginan’

Limabelas menit cukup untuk menghidupkan kembali sang Prajurit Tua,dan kembali mengarungi jalanan...grung..grung..grung...

04.35 bus masuk RM Sumber Alam desa Ngandong,kontrol sebentar langsung jalan lagi menuju pool Kutoarjo, di pool juga lewat begitu saja.

04.55 masuk terminal Purworejo,dan berhenti di depan agen Sumber Alam,penumpang tinggal 10 orang yang bertujuan akhir sekitar Yogyakarta. Beberapa bus Sumber Alam juga sudah tiba di situ. Aku menelpon kuncen terminal mas Iwan Kurniawan Berheuheuheu..katanya mau ketemu di terminal,ternyata beliau habis sahur tidur pulas..heuheuheu...

“Pak,iki dipindah ora?” tanyaku
“sik mas..tak takon sik..” kata kernet

Sebentar kemudian,penumpang jurusan Jogja dipindah ke Sumber Alam AC Toilet bodi Legacy SR-1 yang bertujuan akhir ke Klaten,karena sang prajurit tua akan stoot ke Jakarta

Aku ucapkan terimakasih kepada kru AA1413AC, bagaimanapun membawa prajurit tua OF1113 Panorama 2 ,lintas Jakarta-Purworejo itu tidak mudah,karena ini montor lawas yang jalan hanya musim rame saja kudu sabar di jalan.

Di hotseat Legacy SR-1 yang memberiku bonus AC Toilet di sisa perjalanan 70kilometer lagi, aku melanjutkan tidurku,sambil mengenang perjalanan sepanjang malam tadi. Mudik tahun ini jalanan lancar,dan inilah keuntungan bagi pengusaha otobus dan kru,di mana tarif sudah tarif tuslah lebaran, penumpang lumayan namun belum ada kemacetan, untung banyak deh hahahaha...

06.45 aku turun di depan pasar Gamping jalan raya Jogja-Wates dan melanjutkan perjalanan ke rumah temen yang tinggal disekitar pasar tersebut.

 sekian dan Terima kasih

SANES LARE NGUNUNG 

perjalanan nekat ke Bromo bisa dijadikan cerita untuk anak cucu kelak.

Gunung Bromo sudah terkenal sebagai destinasi wisata Indonesia. Tak hanya turis lokal, turis mancanegara juga banyak berkunjung ke Bromo ini. Tak terkecuali empat pemuda asal Malang. Ketika itu medio April 2017, kami masih berstatus sebagai pelajar disalah satu sma di kabupaten Malang. 
Berawal obrolan iseng saat nongkrong di sebuah angkringan di deket Sma, saat saya mau hadir di acara bmc ada teman saya yang mau ikut ke probolinngo dengan menawari saya habis dari sana langsung lanjut ke Bromo, Akhirnya keempatnya nekat pergi ke Bromo dengan biaya yang bisa dibilang sangat pas-pasan. awalnya mereka berempat ingin naik kereta dari Stasiun Lempuyangan, Yogyakarta. Namun karena tanpa persiapan sebelumnya, kami sempat menemukan beberapa terkendala.

Tanpa pikir panjang keempatnya langsung menuju Araya untuk titik kumpul , setelah itu kita langsung capcus menuju salah satu kota diprovinsi jawatimur yaa probolinggo nama e,

Cerita konyol pertama saat  kami kehabisan bensin di pasuruan tepatnya kalo nggak salah di Wonorejo, akhirnya kita mau nggak mau harus ndorong,karna kami belum makan akhirnya kami berempat memutuskan beli pecel di Terminal Probolinggo. Saya teringat cerita temenku yang anggota Bismania Community bahwa pecel di terminal Madiun ada terkenal enak. Ketimbang penasaran kami membeli pecel tersebut. 

Kekonyolan berlanjut saat kami mau tiba di pintu masuk Gunung Bromo tiba-tiba ada salah satu wisatawan yang mobilnya mogok, Kala itu, kami terburu-buru karna ngejar waktu ya nggak jadi nolong wkkwkwk, biaya masuk gunung bromo adalah 25.000 + biya parir 5000.

Singkat cerita, saya dan teman saya arief telah sampai di parkiran motor sedangan teman saya yang 2 kami tinggal karena mereka sibuk berselfie di dataran pasir, cuaca disini cukup dingin tapi tak sedingin dulu watu pertama kali saya pergi ke sini.

Akibat budget pas-pasan pula, kami ketika nanjak ke kawah bromo kami memilih jalan kaki karna jika kita naik kuda kita akan kena biaya sekitar 30.000.Perjalanan selama sehari di Gunung Bromo itu pun menjadi salah satu cerita persahabatan mereka yang terjalin sejak Sekolah Menengah Atas di Kota Malang. Menurut saya, cerita konyol di Bromo bisa buat bahan guyonan saat mereka nongkrong bareng.

"Bisa jadi cerita buat anak cucu juga,"