Pengikut

Kamis, 15 Maret 2018

Muhammad alfatih penakluk konstantinopel


MUHAMMAD ALFATIH PENAKLUK KOTA KONSTANTINOPEL

 

            Muhammad Al-Fatih adalah salah seorang raja atau Sultan kerajaan Utsmani yang peling terkenal. Ia merupakan Sultan ketujuh dalam sejarah bani Utsmaniyah. Al-fatih adalah gelar yang senantiasa melekat pada namanya karena dialah yang mengakhiri / menaklukkan kerajaan Romawi timur yang telah berkuasa selama 11 abad.

DI DIDIK MENJADI PEMIMPIN YANG DITANAMKAN SEJAK KECIL

            Muhammad al-fatih dilahirkan pada 27 rajab 835H / 30 maret 1432M dikota erdine, Ibu kota daulah Utsmaniyah saat itu. Ia adalah putra dari sultan Murad II yang merupakan raja keenam daulah utsmaniyah. Sultan Murad II memiliki perhatian yang besar dalam pendidikan anaknya. Ia menempa buah hatinya agar kelak menjadi seorang pemimpin yang baik dan tangguh. Perhatian tersebut terlihat dari muhammad kecil yang telah menyelesaikan hafalan Alquran 30 juz, mempelajari hadist hadist, memahami ilmu fikih, belajar matematika, ilmu falak, dan strategi perang. Selain itu, muhammad juga mempelajari berbagai bahasa, seperti: bahasa arab, persia, latin, dan yunani. Tidak heran, pada usia 21 tahun Muhammad sangat lancar bahasa bahasa arab, persia, latin, dan yunani, Luar biasa!

            Walaupun usianya baru seumur jagung, sang ayah Sultan Murad II, mengamati sultan Muhammad memimpin suatu daerah dengan bimbingan para ulama. Hal itu dilakukan sang ayah agar anaknya cepat menyadari bahwa dia memiliki tanggung jawab yang besar dikemudian hari. Bimbingan para ulama diharapkan menjadi kompas yang mengarahkan pemikiran anaknya agar sejalan dengan pemahaman islam yang benar.

MENJADI PENGUASA UTSMANI

            Sultan Muhammad II diangkat menjadi khalifah Utsmaniyah pada tanggal 5 Muharram 885H bersamaan dengan 7 Februari 1451 M. Program besar yang langsung ia canangkan ketika menjabat sebagai khalifah adalah penakluk kota konstantinopel.

            Langkah pertama yang sultan Muhammad lakukan untuk mewujudkan cita-citanya adalah melakukan kebijakan militer dan politik luar negeri yang strategis. Ia memperbaharui perjanjian dan kesepakatan yang telah trjalin dengn negara-negara tetangga dan sekutu-sekutu militernya. Pengaturan ulang perjanjian tersebut bertujun menghilangkan pengaruh kerajaan Bizantium Romawi di wilayah-wilayah tetangga Utsmaniyah baik secara politik maupun militer.

MENAKLUKKAN BIZANTIUM

            Sultan Muhammad II juga menyiapkan lebih dari 4 Juta prajurit yang akan mengepung konstantinopel dari barat. Pada saat mengepung benteng Bizantium banyak pasukan Utsmani yang gugur karena kuatnya pertahanan benteng tersebut. Pengepungan yang berlangsung tidak kurang dari 50 hari itu, benar-benar menguji kesabaran pasukan Utsmani, menguras tenaga, pikiran, dan pembekalan mereka.

            Pertahanan yang tangguh dari kerajaan besar romawi ini terlihat sejak mul. Sebelum musuh mencapai benteng mereka, Bizantium telah memagari laut mereka dengan rantai yang membentang disemenanjung tanduk emas. Tidak mungkin bisa menyentuh benteng Bizantium kecuali dengan melintasi pagar tersebut.

            Akhirnya, Sultan Muhammad menemukan ide yang ia anggap merupaan satu-satunya cara agar bisa melewati pagar tersebut. Ide ini mirip dengan yang dilakukan oleh pangeran Kiev menarik kapalnya keluar selat Bosporus. Mengelilingi galata, dan melunurkan kembali di Tanduk emas, akan tetapi pasukan mereka tetap dikalahkn oleh orang-orang Bizantium romawi. Sultan Muhammad melakukanya dengan cara yang lebih cerdik lagi, ia menggandeng 70 kapalnya melintasi Galata ke muara setelah meminyaki batang-batang kayu. Hal ini dilakukanya dalam waktu yang sangat singkat, tidak sampai satu malam.

            DiPagi hari, Bizantium kaget bukan kepalang, mereka sama sekali tidak mengira Sultan Muhammad dan pasukanya menebrangan kapal-kapal mereka lewat jalur darat. 70 kapal laut disebrangkan lewat jalur darat yang masih ditumbuhi pohon-pohon dan menyebrangkan kapal-kapal dalam satu waktu malam adalah sebuah kemustahilan menurut mereka, akan tetapi itulah yang terjadi. Peperangan dahsyat pun terjadi, benteng yang tak  tersenuh sebagai simbol kekuatan akhirnya diserang oleh orang-orang yang tidak takut akan kematian. Akhirnya kerajaan besar yng berumur 11 abad itu jatuh ke tangan kaum muslimin. Perang itu mengakibatkan 265.000 pasukan umat muslim  gugur. Pada tanggal 20 jumadil awal 857 H  bersamaan dengan 29 mei 1453 M, sultan al-ghazi muhammad berhasil memasuki kota konstantinopel. Sejak itulah ia dikenal dengan nama Sultan Muhammad al-fatih, penakluk kota konstantinopel.

            Saat memasuki konstantinopel, Sultan Muhammad al-fatih turun dari kudanya lalu sujud sebagai tanda syukur kepada ALLAH SWT. Setelah itu, ia menuju Gereja Hagia Sophia dan memerintahkan menggantinya menjadi masjid. Konstantinopel dijadikan sebagai ibukota, pusat pemerintahan kerajaan Utsmani dan kota ini diganti namanya menjadi Istambul yang berarti negara Islam, lalu akhirnya mengalami  perubahan menjadi Istambul.

            Selain itu, Sultan Muhammad al-fatih juga memerintahkan untuk membangun masjid dimakam sahabat yang mulia Abu Ayyub al-anshari r.a  , salah seorang sahabat nabi muhammad SAW yang wafat saat menyerang konstantinopel dizaman khalifah muawiyah bin abu sufyan r.a

            Apa yang dilakukan oleh Sultan Muhammad tentu saja bertentangan dengan syariat, sebagaimana sabda nabi SAW

“...Ketahuilah, bahwa sesunggunya umat-umat sebelum kamu telah menjadikan kuburan nabi-nabi mereka sebagai tempat ibadah, tetapi janganlah kamu sekalipun menjadikan kuburan nabi-nabi sebagai tempat ibadah, karena aku benar benar melarang kamu melakukan perbuatan itu.” (HR.MUSLIM no 532).

            Kekeliruan yang dilakukan oleh sultan muhammad tidak serta merta membuat kita menafikkan jasa-jasanya yang besar. Smoga ALLAH mengampuni kesalahan dan kekhilafan beliau rahimatullah. Setelah itu, renterat penaluka strategis dilakukan oleh sultan muhammad al-fatih, ia membawa pasukanya menaklukan Balkan, Yunani, Rumania, al-bania, Asra kecil, DLL. Bahkan ia juga mempersipkan pasukanya dan mengatur strategi untuk menaklukan kerajaan Romawi di Italia, akan tetapi kematian telah menghalanginya untuk mewujudkan hal itu.



PERADABAN YANG AKAN DIBANGUN PADA MASANYA

            Selain terkenal sebagai Jendral perang dan berhasil memperluas kekuasaan Utsmani melebihi Sultan-sultan lainya, Muhammad al-fatih juga dikenal sebagai seorang penyair. Ia memiliki diwan, kumpulan syair yang ia buat sendiri.

            Sultan Muhammad juga membangun lebih dari 300 masjid, 57 sekolah, dan 59 tempat pemandian diberbagai wilayah utsmani. Peninggalan yang paling terkenal adalah masjid Sultan Muhammad II dan jami’ Abu Ayyub al-anshari.

WAFATNYA SANG PENAKLUK

            Pada bulan rabiul awal tahun 886 H / 1481 M, Sultan Muhammad al-fatih pergi dari Istambul untuk berjiihad, padahal ia sedang dalam kondisi  tidak sehat. Ditengah perjalanan sakit yang ia derita kian
Muhammad al fatih